Selasa, 11 Januari 2022

Honda pernah turunkan 4 pembalap sekaligus demi pertahankan gelar konstruktor !

Repsol Honda Team, 1997


Dalam satu musim tim pabrikan Honda pernah menurunkan 4 pembalap sekaligus demi mempertahankan gelar juara konstruktor. Walau pun sebagian besar penyumbang poin untuk gelar konstruktor untuk Honda berasal dari sumbangsih pembalap-pembalap tim satelit. 

Namun, sebagai tim pabrikan' Honda rupanya belum puas mengandalkan konsistensi tim satelit yang kebanyakan mesin motornya memakai sistem sewa dan sistim beli. 

Tim pabrikan Honda yang disponsori Repsol ini pernah menurunkan skuad lebih dari dua pembalap sebagaimana pada umumnya suatu tim balap. Mereka menurunkan 4 pembalap dan memakai 2 spek motor berbeda. 

Keempat pembalap itu diantaranya Mick Doohan, Alex Criville, Tadayuki Okada dan Takuma Aoki (Adik Nobuatsu Aoki). Mick Doohan, Alex Criville dan Tadayuki Okada mengendarai motor Honda NSR 500 V4 spek pabrikan murni. Sedangkan Takuma Aoki mengendarai motor Honda NSR 500 V2 yang merupakan motor khusus pembalap pendatang baru atau privateer. 

Terkhusus Takuma Aoki, motornya memang bukan motor yang dipakai sang juara dunia Mick Doohan. Ia memakai motor NSR 500 V2 yang merupakan solusi alternatif bagi pembalap-pembalap yang uangnya tidak cukup untuk menyewa motor spek V4.

Motor Honda NSR 500 V4 dibilang terlalu mahal untuk disewa sekaliber tim satelit yang minim dana. Lain halnya dengan tim satelit yang dananya lumayan banyak karena didukung sponsor kenamaan seperti tim Honda Pons misalnya. 

Motor Honda NSR 500 V2 adalah cara untuk memperbanyak pemakai motor Honda di kelas 500cc agar poin konstruktor yang terkumpul bisa ditambah lagi berkat keberadaan para pengendaranya di klasemen akhir balapan. 

Bedanya, motor Honda NSR 500 V2 milik Takuma Aoki merupakan spek pabrikan yang terhitung masih baru keluar dari pabrik riset. Sedangkan motor Honda NSR 500 V2 yang dikendarai Alex Barros di tim Honda Gressini adalah motor keluaran tahun 1996 atau motor bekasnya Tadayuki Okada.

Honda memang tidak tanggung-tanggung untuk menunjukkan kedigdayaannya di kancah balap dunia. Terlebih ketika mengaspal di sirkuit dalam ajang kejuaraan motor kelas dunia. Pada tahun 1996, tim pabrikan Honda menurunkan 4 pembalap sekaligus. Hal ini diikuti oleh tim pabrikan Yamaha yang juga menurunkan 4 pembalap sekaligus. 

Namun hasil akhir klasemen musim 1996 menunjukkan bahwa Honda memang unggul secara keseluruhan daripada Yamaha yang perfomanya tidak stabil bahkan kerap mengalami beberapa kali kecelakaan saat membalap. 

Honda mengumpulkan 8 kemenangan dan 4 podium lewat pembalap asal Australia' Mick Doohan sebagai andalannya, disusul Alex Criville dari Spanyol dengan mengumpulkan 2 kemenangan dan 9 podium.

Sementara itu pembalap yang mengendarai motor Honda NSR 500 V2 ialah Tadayuki Okada dari Jepang berstatus rookie, lalu ada pula Shinichi Itoh yang merupakan rekan senegara Okada sebagai pembalap ketiga. 

Tadayuki Okada di musim debutnya mengoleksi 3 podium dan menjadi salah satu hasil terbaiknya sebagai rookie kelas 500cc. Sedangkan Shinichi Itoh tidak mendapatkan podium sama sekali karena mengaku kesulitan mengendarai Honda NSR 500 V2. 

Setahun kemudian skuad tim pabrikan Honda dirombak, Shinichi Itoh memutuskan untuk pensiun dari dunia balap dan memilih menjadi karyawan HRC sebagai pembalap penguji. Posisinya diganti oleh seorang pembalap muda berbakat yang bernama Takuma Aoki. 

Perlu diketahui, Takuma Aoki adalah adik nomor dua dari Nobuatsu Aoki dan kakak kedua dari Haruchika Aoki' juara dunia kelas 125cc. Takuma Aoki adalah juara nasional All Japan Road Racing Championship tahun 1995 untuk kategori kelas Superbike. 

Prestasinya sebagai juara Superbike di level nasional mengantarkannya ke jenjang balap tingkat dunia. Tim pabrikan Honda merekrut Takuma Aoki sebagai pendamping Tadayuki Okada guna menggantikan Shinichi Itoh yang sudah uzur.

Padahal sebelumnya ia juga pernah menjadi pembalap wildcard di tim pabrikan Honda HRC untuk seri GP Suzuka 2 tahun berturut-turut (1995-1996). 
Takuma Aoki mendapat perhatian khusus para pecinta balap motor mengingat usianya masih cukup muda dan memiliki gairah yang besar untuk menaklukkan sirkuit-sirkuit di negara-negara eropa. 

Musim 1997 adalah salah satu musim terkuat Honda yang tidak terbantahkan, tim pabrikan Honda dengan keempat pembalapnya mampu bertengger di klasemen 10 besar akhir musim. Sekali lagi Mick Doohan kembali berjaya dan menjadi salah satu pembalap terkuat yang tiada tandingannya dengan mengoleksi 12 kemenangan dan 2 podium. 

Sedangkan Alex Criville yang juga sedang berusaha mengkudeta klasemen Mick Doohan malah mengalami kecelakaan di sirkuit Assen, Belanda. Kecelakaan ini membuat jari telunjuknya patah dan harus absen 5 seri balapan. 

Alex Criville mengoleksi 2 kemenangan dan 4 kemenangan, ini merupakan imbas dari cedera patah jari yang ia alami saat mengaspal di GP Belanda. Sementara itu performa Tadayuki Okada dibilang lumayan karena mampu menggeser posisi Alex Criville di klasemen sebagai runner up dengan mengoleksi 1 kemenangan saja ditambah koleksi 7 podium. 

Lalu, Takuma Aoki selaku pembalap pendatang baru mampu mengoleksi 3 podium dan sukses mempertahankan konsistensi di klasemen 10 besar. 
Kedigdayaan Honda memang tidak ada obat penawarnya, sebab Honda sudah sangat mengerikan hingga bisa mendominasi klasemen pembalap dan konstruktor dalam satu musim. 

Karena bagaimana pun juga Honda selalu lebih unggul ! 

*****