Sabtu, 12 Maret 2022

Daryl Beattie, Cuma Semusim Balapan Di Honda Lalu Hijrah Ke Yamaha dan Menjadi Blunder


Daryl Beattie merupakan salah satu pembalap GP 500 yang pernah menjadi one season wonder boys karena prestasi menterengnya meski berstatus rookie.
Pembalap kelahiran Charleville, Queensland, Australia ini memang punya karir unik dan menarik untuk disimak. 

Ia merupakan pembalap yang secara politis terpilih menggantikan Wayne Gardner yang pensiun pada akhir musim 1992. Kanemoto Racing selaku tim yang menaungi Gardner segera mencari penggantinya. Dan pengganti yang pas untuk pembalap baru itu jatuh kepada Daryl Beattie. 

Bukan kaleng-kaleng, Daryl Beattie adalah mantan test rider Honda NSR 500 V4 yang berkompetisi di All Japan Road Racing Championship sejak akhir tahun 80an hingga awal 90an. Tahun 1992 ia merengkuh gelar juara nasional untuk kategori kelas 500cc dimana ia berhasil menyingkirkan Shinichi Itoh yang kala itu merupakan pembalap terkuat. 

Pada dasarnya Beattie dan Itoh sama-sama dipelihara dan digembleng oleh HRC sebagai calon pembalap untuk kejuaraan dunia, ketika Shinichi Itoh terpuruk karirnya dan hanya finish di posisi 7 klasemen dengan jumlah 83 poin' Daryl Beattie tampil gemilang ditengah dominasi kejayaan Yamaha. 

Yamaha saat itu diperkuat oleh Peter Goddard, Norihiko Fujiwara dan Toshihiko Honma menempel ketat Honda yang digeber Daryl Beattie. Ia melaju sendirian menghadapi trio Yamaha yang waktu itu memang sedang bagus-bagusnya. 

Tapi sekali lagi keberuntungan berpihak pada pembalap asal Australia itu dengan berhasil merengkuh gelar juara nasional dengan jumlah 147 poin di puncak klasemen. Jumlah poin Daryl Beattie berjarak tipis dengan Peter Goddar selaku runner up dengan jumlah 145 poin.

Meski persaingan berjalan ketat, Beattie tidak bisa terkejar karena memakai mesin spec Big Bang yang diluncurkan pada tahun itu juga. Karir Beattie melesat cepat bagai roket, ia pun dikontrak untuk menjadi serep nya Wayne Gardner yang memasuki senjakala karir. 

Tapi, sebetulnya ini bukan pertama kali Daryl Beattie membalap di kejuaraan dunia kelas 500cc. Di tahun yang sama ia juga ikut membalap sebagai wildcard rider di GP Suzuka, Jepang dan GP Eastern Creek, Australia serta GP Shah Alam, Malaysia. 

Performa stabil dan konsisten membuat Beattie mendapat kontrak eksklusif dari HRC meski berada dalam naungan tim Rothmans Kanemoto Honda yang notabene adalah tim satelit. Meski berstatus pembalap tim satelit, Beattie memakai livery sponsor yang sama dengan Mick Doohan dan Shinichi Itoh. 

Perlu diketahui Shinichi Itoh baru memulai debutnya bersamaan dengan Daryl Beattie sebagai full time rider di kelas 500cc dunia. Secara khusus memang Beattie adalah pembalap yang mendapat penanganan yang setara dengan rekan senegaranya, Mick Doohan. 

Honda memang sedang berjuang untuk memenangkan kejuaraan setelah terakhir kali juara pada tahun 1989 lewat Eddie Lawson. Eddie Lawson pensiun bersamaan dengan Wayne Gardner, maka Beattie masuk menggantikan peranan pembalap legendaris era 80an ini.

Musim debutnya sebagai full time rider, ia mengoleksi 3 podium dan 1 kemenangan sebagai pembalap tim Kanemoto Honda by Rothmans. Sisanya ia finish konsisten di 10 besar klasemen untuk mengukuhkan diri sebagai rookie. 

Prestasi apik di musim perdananya membuat Yamaha kepincut seusai GP San Marino 1993 dimana saat itu Wayne Rainey sang juara bertahan mengalami kecelakaan hebat sehingga membuatnya pensiun akibat lumpuh.

Wayne Rainey terpaksa pensiun dan posisinya sebagai pembalap utama lowong karena hanya menyisakan Luca Cadalora. Yamaha mencoba merayu Daryl Beattie untuk berkhianat, dan hasilnya sukses. DaryBeattie memutuskan untuk hijrah ke Yamaha untuk menggantikan posisi Wayne Rainey. 

Kontan saja petinggi HRC murka dengan keputusan Beattie, mengingat kesuksesan Beattie di kancah balap motor tidak lepas dari asuhan HRC selaku akademi balap yang mendidiknya. 

Kepindahan Daryl Beattie ke Yamaha dari Honda membuat seluruh kru tim berharap penuh pada Mick Doohan dan Shinichi Itoh. Tahun 1994, Daryl Beattie diresmikan sebagai pendamping Luca Cadalora di tim Marlboro Yamaha Roberts. 

Kenny Roberts Sr, berharap bisa mengandalkan kemampuan Beattie untuk meredam Mick Doohan yang saat itu digadang-gadang bisa juara dunia. Tetapi, waktu lah yang menjawab nasib Beattie di kubu Yamaha. 

Musim 1994, Daryl Beattie belum nyetel dengan motor Yamaha YZR 500 karena dinilai lebih susah dikendalikan bila dibandingkan dengan motor Honda NSR 500 yang enteng dan bertenaga besar. Hasilnya amat amburadul, Daryl Beattie mengalami gagal finish 3 kali dan absen 3 seri balap akibat cidera parah. 

Dan karir Daryl Beattie sudah mencapai ujung tanduk, ia digantikan oleh pembalap asal Jepang, Norick Abe yang waktu itu baru berusia 18 tahun dan setahun sebelumnya pada tahun 1993 menjadi juara nasional All Japan Road Racing untuk kategori kelas 500cc. 

Luca Cadalora membayang-bayangi Daryl Beattie sepanjang musim sehingga tim Yamaha memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak pembalap asal Australia itu lantaran performa buruknya.

Akhirnya, pada bulan Desember 1994' Daryl Beattie resmi diganti oleh Norick Abe yang mendapat dukungan penuh dari Wayne Rainey. Wayne Rainey yang baru pensiun setahun dari dunia balap sepakat dengan rencana Kenny Roberts Sr untuk mempromosikan Norick Abe sebagai pembalap baru Yamaha.

Daryl Beattie menyesal karena sudah berkhianat dengan Honda, ia merasa terkena kutukan lantaran karirnya tidak secemerlang saat masih menggeber Honda NSR 500 V4. 

*****