Rabu, 27 Januari 2021

Romantika Valentino Rossi Bersama Tim Satelit Bikinan Mick Doohan & Jeremy Burgess (Part 01)


Tahun ini Valentino Rossi akan kembali berlaga sebagai pembalap tim satelit, mengingat posisinya sudah diganti oleh pembalap muda asal Perancis, Fabio Quartararo. 

Bagi Valentino Rossi, tim satelit bukan hal asing dalam catatan karirnya. Justru tim satelit merupakan sebuah batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar di masa mendatang. 

Karir Valentino Rossi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan di paddock tim satelit, sejak awal karir pula Rossi selalu berada di garasi tim satelit. Anehnya, karir Valentino Rossi berjalan cukup mulus karena mendapat dukungan politik dari sponsor-sponsor yang biayanya tidak main-main. 

Nastro Azzuro misalnya, merek minuman beralkohol dari Italia buatan perusahaan Pironi Brewery ini pernah mendonorkan dana yang banyak untuk Valentino Rossi. Dana yang diberikan Nastro Azzurro kepada Rossi tidak terbuang sia-sia karena hasilnya selalu positif. 

Rossi menjadi juara dunia kelas 125cc pada tahun 1997 berkat Nastro Azzurro sebagai penyandang dananya sekaligus sponsor utama di tim Aprilia. Meski status Rossi sebagai pembalap tim satelit Scuderia Carrizosa milik Giampiero Sacchi, namun motor yang dikendarai Rossi merupakan spek terbaru sehingga dengan mudahnya Rossi menyabet 11 kemenangan dan 2 podium saat usianya masih 18 tahun. 

Kesuksesan Rossi berlanjut di kelas 250cc dimana Rossi menduduki posisi sebagai Runner-Up dibawah juara dunia 250cc kala itu, Loris Capirossi. Rossi saat itu langsung ditempatkan sebagai pembalap tim pabrikan namun berbeda sponsor. 

Meski menjadi rekan satu tim Loris Capirossi dan Tetsuya Harada, rupanya Rossi malah menjadi dejavu saat itu. Rossi saat itu dituduh membantu Loris Capirossi menggagalkan usaha Tetsuya Harada menjadi juara dunia. Alhasil, Loris Capirossi yang sudah menjadi juara dunia malah batal naik kelas gara-gara insiden dengan Tetsuya Harada.

Tetsuya Harada justru bertahan di Aprilia sebagai pembalap kelas 500cc, sedangkan Capirossi malah didupak ke tim Honda Gresini yang baru saja turun kelas pasca ditinggal Alex Barros yang malah pindah ke Honda Pons guna menjadi tandem Juan Bautista Borja.

Valentino Rossi otomatis menjadi pembalap tunggal di tim pabrikan Aprilia karena kedua pesaingnya sama-sama disingkirkan. Bedanya, Tetsuya Harada dipromosikan sebagai pembalap tim kelas 500cc menggantikan Doriano Romboni yang pensiun. 

Loris Capirossi diberi pintu keluar untuk cari tim baru pasca ribut dengan Tetsuya Harada gara-gara tudingan dibantu Valentino Rossi. Meski hubungan antara Harada dengan Capirossi merenggang, namun hubungan dengan Rossi malah akrab setelah Rossi mengatakan hal yang sejujurnya bahwa dirinya tidak membantu Capirex merebut gelar juara yang telah lama di-incar Harada.

Rossi yang cuma jadi pembalap tunggal berhasil merengkuh gelar juara dunia kelas 250cc setelah bersaing melawan Capirossi yang mengendarai Honda NSR 250. Gelar juara yang digapai Rossi membuatnya dilirik oleh Honda untuk menggantikan Mick Doohan di tim pabrikan HRC. 

Namun, akibat tekanan dari sponsor utama' Repsol maka posisi Rossi di tim Honda hanya sebatas pembalap tim satelit. Mick Doohan ditunjuk HRC sebagai mentornya, sedangkan Jeremy Burgess akhirnya menjadi kepala mekanik bagi Rossi. 

Kemudian Mick Doohan minta izin kepada Erv Kanemoto untuk menggunakan fasilitas tim-nya untuk membantu Valentino Rossi beradaptasi di kelas 500cc. Erv Kanemoto sepakat untuk membantu Doohan yang notabene adalah mantan pembalapnya dahulu. 

Keakraban Erv Kanemoto dengan Mick Doohan semasa aktif di dunia balap membuat Valentino Rossi diperlakukan spesial. Seluruh kru balap di tim Repsol hengkang lalu membela tim yang dipinjam Mick Doohan dari Erv Kanemoto. 

Didukung merek minuman Nastro Azzurro sebagai sponsor utama, maka Valentino Rossi & Mick Doohan membentuk tim balap satelit yang kelak menjadi cikal bakal VR46 Academy' yaitu Nastro Azzurro Honda Team HRC.

*****


Tidak ada komentar:

Posting Komentar